Memasuki bulan haji, banyak para jamaah haji/umroh yang ingin mengunjungi gunung Jabal Nur. Mereka melakukan napak tilas Nabi Muhammad sekaligus berziarah di sana.
Gunung ini terletak di sebelah utara Masjidil Haram. Tinggi gunung ini 281 meter dengan panjang pendakian sekitar 645 meter. Untuk mencapai gunung tersebut kita harus mendaki bebatuan yang terjal dengan sudut kemiringan yang cukup tajam.
Gunung Jabal Nur ini juga bisa terlihat saat jamaah haji melakukan perjalanan menuju Mina. Dari Makkah, Jabal Nur hanya berjarak 2 mil atau 3,2 kilometer.
Di dalam gunung Jabal Nur terdapat sebuah lubang yang dinamakan dengan Gua Hira’. Gua ini mempunyai panjang sekitar 3,5 meter dan lebar 1,5 meter dan berada sekitar 4 meter dari atas gunung.
Gua Hira’ ini merupakan tempat dimana Rasulullah SAW sering melakukan khalwat (menyepi) untuk menenangkan pikiran. Sehingga pada suatu hari wahyu pertama yaitu surat Al Alaq ayat 1-5, turun di tempat tersebut melalui malaikat Jibril.
Karena tempat ini merupakan tempat dimana wahyu pertama kali turun maka banyak para jamaah haji yang ingin melakukan perjalanan ke sana meski kunjungan ke Gua Hira’ maupun ke Jabal Nur ini bukan dari bagian dari kesunahan maupun kewajiban.
Untuk menempuh Gua Hira” sendiri, diperlukan fisik dan stamina yang kuat. Para jamaah akan mendaki sekitar kurang lebih 1 jam untuk bisa tiba di Gua Hira’. Padahal banyak bebatuan yang terjal di sepanjang jalan, bahkan kemiringan gunung tersebut mencapai 60 derajat.
Selain itu, untuk bisa sampai di dalam Gua Hira’ ini para jamaah harus rela mengantre karena untuk Gua Hira’ hanya bisa menampung 4 orang saja dan keadaan di dalam cukup gelap, sebab hanya sedikit cahaya matahari yang masuk. Di atas Puncak Jabal Nur para jamaah akan disuguhi dengan pemandangan yang cantik, dan dari sana para jamaah bisa melihat kota Mekah. (Diolah dari berbagai sumber).