Umroh Semarang – Kementerian Agama RI terus menyiapkan skenario haji 2021, meski hingga kini belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi. Persiapan bertujuan memudahkan pelaksanaan haji sambil tetap disiplin melakukan protokol kesehatan.
Menurut Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ramadhan Harisman, pihaknya mengambil pelajaran dari pelaksanaan haji 2020. Saat itu, haji dibatasi hanya untuk ekspatriat dan warga Arab Saudi.
“Dari pelajaran 2020, kami susun skenario yang terus berkembang sesuai perjalanan waktu. Syarat jamaah haji 2020 adalah tidak boleh hamil dan tak punya penyakit kronis,” kata Ramadhan.
Berikut penjelasan skenario, persiapan, dan biaya haji 2021 jika resmi dilaksanakan
1. Skenario haji 2021
Kemenag menyiapkan enam skenario pelaksanaan berbasis kuota haji 2021. Skenario juga dibuat berdasarkan penerapan protokol kesehatan. Penyusunan skenario dilakukan tim manajemen krisis yang dibentuk Menag Yaqut Cholil Qoumas.
“Tim krisis telah menyusun skenario untuk kuota 100, 50, 30, 20, 10, dan 5 persen. Skenario juga mempertimbangkan dengan dan tanpa pembatasan rentang usia,” kata Ramadhan dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (31/3/2021).
2. Persiapan haji 2021
Ramadhan mengatakan, skenario haji 2021 yang sedang disusun mempertimbangkan waktu persiapan. Pertimbangan ini dikarenakan belum ada informasi resmi tentang kuota haji 2021 dari Arab Saudi.
Dalam keterangan yang disampaikan sebelumnya, Kemenag menyatakan jamaah haji nantinya wajib melakukan tes swab PCR. Tes ini adalah bagian dari protokol kesehatan untuk mencegah dan mengendalikan COVID-19.
“Jika Saudi mengizinkan keberangkatan haji Indonesia, setidaknya jemaah akan melakukan tiga kali swab PCR. Pemeriksaan terakhir dilakukan jamaah menjelang pulang ke Indonesia,” kata Ramadhan.
Swab PCR pertama dilakukan minimal 2×24 jam sebelum berangkat ke Arab Saudi. Kedua, swab PCR dilakukan saat jamaah tiba di tanah suci. Selain swab PCR, jamaah juga wajib melakukan swab antigen menjelang masuk asrama haji.
3. Biaya haji 2021
Kuota haji mempengaruhi masa tinggal jamaah di tanah suci. Semakin banyak kuota, jamaah tinggal makin lama selama pelaksanaan haji 2021. Artinya, biaya haji yang diperlukan jamaah semakin besar.
Wakil Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang menjelaskan, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2021 dibuat dalam beberapa alternatif. Biaya haji 2021 disesuaikan dengan skenario yang dibuat Kemenag.
“Besaran BPIH tahun ini bisa jadi dibuat berbeda-beda, tidak seperti beberapa tahun sebelumnya. Tidak salah jika lampiran Kepres BPIH dibuat beberapa alternatif,” ujar Marwan.
Ramadhan mengatakan, pemerintah dan DPR berkomitmen memberangkatkan haji 2021 berapapun kuota yang diizinkan Arab Saudi. Karena itu skenario, persiapan, dan biaya haji 2021 disusun hingga detail.
[Sumber]
Segera booking seat Anda ke Tanah Suci sekarang, karena seat/quota cepat penuh terisi.
Whatsaap : 081228155300Hubungi Kami :
Semarang Jl. Setiabudi No. 91 Srondol, Banyumanik, Kota Semarang, Telp. 024-76405900 / 0816650805
Jl. Majapahit No. 75 saka square blok 12 a-b, Telp. 0816650805 Pati Jl. Raya Pati-Tayu Km.1 Telp 0295 38070 / 085290033398 Kendal Jl. Sunan Abinama Km. 0,5 Patebon, Kendal Telp 081229999300 Wonosobo
Kasiran Rt 03 Rw 08 Mlipak Wonosobo 56312 Telp. 0286 – 323868 / 082 2428 29361