Jabal Uhud merupakan salah satu tempat yang sangat penting untuk diziarahi para jamaah haji maupun umroh. Pasalnya di tempat ini terjadi banyak sejarah dalam peradaban Islam. Dengan berkunjung di sini para jamaah haji dan umroh dapat untuk mengenang kembali sejarah perjuangan para syuhada dalam membela agama Islam.
Jabal Uhud adalah gunung tertinggi di Madinah dengan ketinggian sekitar 350 meter. Jabal Uhud terbentuk dari batu granit warna merah memanjang dari tenggara ke barat laut dengan panjang 7 km dan lebar hampir 3 km.
Umat Islam cukup mengenal nama Jabal Uhud karena di lembah gunung inilah pernah terjadi perang besar antara umat Islam dan tentara Quraisy. Perang yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijrah atau Maret 625 Masehi itu terkenal dengan nama Perang Uhud.
Di kaki gunung bagian selatan terdapat pemakaman para syuhada, salah satunya adalah Hamzah bin Abdul-Muththalib. Konon ceritanya, jasad Hamzah yang dimakamkan di sini dikabarkan tetap utuh, abadi dan tidak hancur dimakan tanah.
Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi S.A.W. bersabda, ”Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di syurga.” (H.R. Bukhari)
Uhud adalah kawasan perang besar antara kaum Muslim dengan kafir Quraisy yang peristiwanya akan terus dikenang hingga akhir masa. Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dasyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrikin Makkah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran tersebut kaum muslimin yang gugur sampai 70 orang syuhada.
Kematian paman nabi di perang uhud tersebut, akibat ulah Hindun binti Utbah, istri seorang kaum musyrikin, yang mengupah Wahsyi Alhabsyi, seorang budak, untuk membunuh Hamzah. Tindakan balas dendam dilakukan Hindun, karena ayahnya dibunuh oleh Hamzah dalam Perang Badar. Wahsyi dijanjikan akan mendapat kemerdekaan bila dapat membunuh Hamzah dalam peperangan ini.
Akhirnya, dalam “tugasnya” yang terus-menerus mengintai Hamzah, Wahsyi berhasil melemparkan mata tombaknya dari belakang yang akhirnya menusuk pinggang Hamzah. Tusukan ini lalu menembus bagian depan kedua pahanya. Tak lama kemudian, Hamzah wafat sebagai syahid.
Usai peperangan, Rasulullah dan semua sahabatnya bersama-sama menengok kondisi jasad dan tubuh para syuhada Uhud yang gugur. Sejenak beliau berhenti, terpaku dan berdiam diri seraya air mata menetes di kedua belah pipinya. Tidak sedikitpun terbersit di pikiran beliau bahwasanya moral bangsa arab sudah sangat jauh merosot sedemikian rupa, sampai dengan teganya melakukan hal keji dan kejam terhadap jasad Hamzah. Dengan keji mereka sudah merusak jasad dengan merobek dada Hamzah dan memungut organ hatinya.
Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka. Dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai Nabi Muhammad SAW gugur karena badannya dipenuhi anak panah. Setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri kembali ke Makkah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur beberapa syuhada. Kuburan uhud saat ini dikelilingi oleh tembok.
Melihat kisah sejarah pertempuran uhud dan keberadaan Jabal Uhud Madinah yang kelak berada di surga, pantaslah bila Jabal Uhud menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi para jamaah haji dan umroh. (Diolah dari berbagai sumber).