Kisah Jin Sholeh yang Menolong Rombongan Haji dari Rasa Dahaga

Umroh Semarang – Kebajikan soal jin yang sholeh kerap kali disinggung sahabat nabi Ali bin Abi Thalib,
“Wahai kalian semua, gemarlah berbuat kebajikan dan ingatlah apa yang telah dilakukan oleh si jin,”

Diceritakan oleh Imam Ibnul Jauzi dalam buku 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah, Muhammad Al Quraisy yang mendengar itu pun berkata pada Al Asytar. Ia berkata, “Mari kita pergi menemui Amirul Mukminin untuk menanyakan jin yang dimaksud dan bagaimana ceritanya karena dia sering menyinggungnya,”

Al Quraisy dan Al Asytar menemui Ali yang tengah berada di baitul mal. Saat itu juga, keduanya menodong cerita pada Ali tentang kisah jin yang sholeh tersebut.

Lantas Ali bin Abi Thalib pun bercerita bahwa kisah tersebut dialami oleh Malik bin Khuzaim Al Hamad saat sedang menunaikan haji bersama temannya. Hingga suatu ketika, ia berkata pada teman-temannya untuk beristirahat dan tertidur.

Mereka terbangun ketika matahari mulai terbit. Lantas, mereka beranjak menuju ke hewan tunggangan masing-masing dan mulai berjalan mencari air. Di tengah perjalanan mencari air, mereka tersesat dan tidak mendapatkannya.

Hingga seekor ular yang disebut jelmaan jin sholeh pun melihat apa yang mereka alami. Lantas, ular tersebut menyeru mereka dari atas gunung:

“Wahai para musafir, tidak ada air di depan kalian
hingga kalian memacu tunggangan kalian
Kemudian, berbeloklah ke arah kanan
Di sana ada air, sumber mata air yang tawar dan segar
air yang bisa menghilangkan kepenatan,”

Malik bin Khuzaim Al Hamad dan temannya yang mendengar itu pun menuruti apa kata jin tersebut dan berbelok. Apa yang didengar mereka benar, mereka menemukan sebuah sumber mata air menggenang.

Lalu, mereka minum, memberi minum unta-unta mereka dan pergi melanjutkan perjalanan.

Di tengah perjalanan pulang, tepatnya saat kawanan tersebut sampai di bawah gunung, salah seorang kawan Malik bin Khuzaim Al Hamad berkata, “Wahai Abu Khuzaim, mari kita mengambil air dari sumber mata air tersebut.”

Lantas, mereka kembali berbelok menuju ke lokasi sumber mata air tadi. Mereka mendapati air yang mengalir di bawah bebatuan tanpa terkena sinar matahari.

Ular sebelumnya pun kembali melihat mereka, lalu menyeru mereka dari atas gunung:

“Hai Malik, semoga Allah memberi balasan kebaikan kepadamu
atas jasa baikmu kepadaku
Selamat tinggal dan semoga selamat
Jangan kau segan untuk berbuat kebajikan kepada siapa pun
Sesungguhnya orang yang tidak mau berbuat kebajikan
maka dia akan terhalang dari memperoleh kebaikan
Aku adalah ular yang telah kau selamatkan dari bahaya
Aku berterima kasih, dan itu adalah sesuatu yang telah ditetapkan siapa berbuat kebaikan, maka dia tidak akan kehilangan hasilnya
selama dia masih hidup. Karena sikap mengingkari jasa baik dan tidak tahu berterima kasih adalah sesuatu yang tercela,”

Wallahu’alam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top