Mengenal Sunah-Sunah dalam Umroh

Amalan sunah adalah sesuatu yang dulu sering dilakukan oleh Rasulullah SAW secara rutin. Bila kita mengerjakannya kita akan mendapat pahala dan bila tidak kita kerjakan, tidak akan mendapat dosa.

Sunah dalam ibadah umroh artinya amalan  penyempurna bagi pelaksanaan ibadah umroh. Jamaah yang mengerjakan sunah umroh akan diberi pahala tapi bila dalam pelaksanaannya ada yang tertinggal juga tidak akan membatalkan ibadah umroh dan tidak membayar denda.

Yang termasuk amalan sunnah adalah :

  1. Mandi, memotong kuku, menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak, dan mencukur rambut kemaluan sebelum berihram (melafazhkan niat ihram).
  2. Memakai minyak wangi setelah mandi pada badan bukan pada pakaian, sebelum mengucapkan niat ihram. Apabila telah mengucapkan niat ihram maka tidak boleh baginya untuk memakai minyak wangi, baik pada pakaian maupun badan.
  3. Berihram memakai dua lembar kain putih satu dijadikan selendang dan yang satu dijadikan sarung
  4. Mengucapkan talbiyah sambil meninggikan suara,

لَـبَّـيْكَ اللَّهُمَّ لَـبَّـيْكَ، لَـبَّـيْكَ لاَ شَرْيَكَ لَكَ لَـبَّـيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَك

“Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah (sungguh) Aku memenuhi panggilan-Mu, (sungguh) Aku memenuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagimu, sesungguhnya seluruh pujian kesempurnaan, dan seluruh nikmat serta kekuasaan hanya milik-Mu yang tiada sekutu bagi-Mu.”

  1. Melakukan Al-Idhthiba’ pada saat thawaf. Al-Idhthiba’ yaitu melilitkan kain ihram ke bagian pundak kiri dan membiarkan pundak kanan terbuka melewati bagian bawah ketiak kanan.
  2. Mencium Al-Hajarul Aswad jika memungkinkan, tanpa mengganggu atau menyakiti jama’ah haji atau umrah lainnya. Kalau tidak memungkinkan cukup dengan menyentuhnya dengan tangan kemudian mencium tangannya tersebut. Dan apabila juga tidak memungkinkan maka cukup dengan memberikan isyarat dengan lambaian tangan tanpa mengecupnya. Hal ini dilakukan setiap putaran thawaf dengan mengucapkan takbir: Allahu Akbar. Sebagaimana dalam hadits di atas.
  3. Menyentuh Ar-Ruknul Yamani tanpa menciumnya, jika tidak memungkinkan untuk menyentuh maka tidak disunnahkan untuk berisyarat dengan lambaian tangan.
  4. Banyak berdzikir dan berdo’a saat thawaf
  5. Minum air zam-zam
  6. Ketika berada di antara Ar-Ruknul Yamani dan Al-Hajarul Aswad mengucapkan doa :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّا

Yang artinya :

“Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Diolah dari berbagai sumber).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top