Akhir-akhir ini kita sering mendengar banyak terjadi penipuan yang dilakukan oleh biro travel umrah. Para calon jemaah mereka di imingi-imingi dengan harga jauh di bawah standar sehingga banyak orang yang tertarik untuk mendaftar di biro travel tersebut. Contohnya seperti kasus First Travel yang lagi santer dibicarakan oleh masyarakat. First Travel menjaring korbannya dengan memberi iming-iming biaya hanya 14 juta perorang.
Hal ini memang meresahkan masyarakat namun juga merugikan para biro travel umrah yang murni menjalankan usaha tersebut. Maka dari itu masyarakat perlu mewaspadai dan mengenali ciri-ciri biro travel umrah yang menipu dan tidak dapat dipercaya. Tidak hanya harga yang jauh di bawah standar, namun beberapa hal di bawah ini merupakan ciri-ciri biro travel umrah yang patut dicurigai kelayakannya.
- Agen travel umrah tidak memiliki izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia
Ketika ingin mendaftar umrah di suatu biro travel maka kita perlu mengecek terlebih dahulu apakah biro travel tersebut mempunyai izin dari Kemenag RI atau tidak. Perizinan ini sangat penting untuk membuktikan bahwa agen tersebut memang memiliki kelayakan dalam menjalankan usahanya.
- Harga jauh di bawah standar
Tidak hanya masalah perizinan namun hal lain yang harus dipertimbangkan adalah harga yang ditawarkan terkadang jauh di bawah standar. Jika ada penyelenggara umrah yang menawarkan biaya dengan harga sangat murah maka jangan lantas percaya. Kita patur mencurigai biro tersebut, karena umrah membutuhkan biaya yang terbilang tidak sedikit.
- Biaya ditransfer ke rekening pribadi
Jika para calon jemaah diminta untuk membayar biaya dengan transfer ke rekening pribadi dan tidak ke rekening perusahaan, ada kemungkinan itu penipuan, dananya bisa digunakan untuk kepentingan pribadi dan tidak diberikan ke perusahaan. Selain itu, perusahaan penyelenggara umrah akan mudah berkilah dananya tidak diterima perusahaan sehingga posisi konsumen sangat lemah.
- Tidak transparan
Bila biro travel umrah tersebut tidak terbuka kepada para calon jemaah terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan fasilitas. Maka kita patut curiga. Hendaknya biaya yang disetorkan oleh para jemaah perusahaan menjelaskan apa saja failitas yang didapatkan.
- Usia baru seumur jagung
Kebanyakan kasus kegagalan berangkat ke tanah suci menimpa jemaah umrah pada perusahaan travel yang baru berdiri satu atau dua tahun terakhir. Namun tidak semua perusahaan penyelenggara umroh yang baru seumur jagung itu jelek. Sepanjang perusahaan tersebut memiliki jaringan atau diakui keberadaannya oleh asosiasi penyelenggara umrah, misalnya, jemaah dapat sedikit mempercayai perusahaan tersebut. Di sisi lain, tidak semua perusahaan penyelenggara umrah yang telah lama berdiri itu benar-benar dapat dipercaya. Semakin banyak jemaah yang berangkat ke tanah suci dengan perusahaan tersebut, maka bisa dipandang cukup dipercaya oleh masyarakat.
- Waktu keberangkatan yang jelas setelah pelunasan
Ibadah umrah itu bukan ibadah haji yang keberangkatannya butuh waktu lama. Setelah selesai memenuhi semua urusan administrasi dan pembayaran, harusnya pihak agen bisa mengeluarkan tanggal keberangkatan. Jangan percaya dengan janji keberangkatan dua atau lima tahun setelah kita membayar lunas, sudah pasti itu agen penipuan. (Diolah dari berbagai sumber)